Senin, 29 Juni 2009

PENGARUH MENYUSUI TERHADAP PERCEPATAN PENURUNAN FUNDUS UTERI PADA IBU POST PARTUM HARI PERTAMA DAN KEDUA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa nifas secara harfiah didefinisikan sebagai masa segera setelah kelahiran, masa ini juga meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali ke keadaan tidak hamil yang normal, umumnya berlangsung 6 minggu atau tidak lama sesudahnya. Selama masa ini, saluran reproduksi anatominya kembali ke keadaan tak hamil normal, yang meliputi perubahan pada corpus uteri, struktur permanen pada cerviks, vagina dan perineum sebagai akibat persalinan dan kelahiran. Proses involusi tersebut dipengaruhi oleh status gizi, parietas,usia, pendidikan, menyusui, dan senam nifas karena dapat mengakibatkan kontraksi uterus lebih baik dan pengeluaran lokhea lebih lancar (Cunningham, 1995).
Proses pemulihan kesehatan pada masa nifas merupakan hal yang sangat penting bagi ibu setelah melahirkan. Sebab selama masa kehamilan dan persalinan telah terjadi perubahan fisik dan psikis. Perubahan fisik meliputi ligament-ligament bersifat lembut dan kendor, otot-otot teregang, uterus membesar, postur tubuh berubah sebagai kompensasi terhadap perubahan berat badan pada masa hamil, serta terjadi bendungan pada tungkai bawah. Pada saat persalinan dinding panggul selalu teregang dan mungkin terjadi kerusakan pada jalan lahir, serta setelah persalinan otot-otot dasar panggul menjadi longgar karena diregang begitu lama pada saat hamil maupun bersalin (Sarwono, 1994).
Dalam masa nifas alat-alat genetalia internal maupun eksterna akan berangsur-angsur pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil. Perubahan-perubahan alat genital dalam keseluruhannya disebut involusi. Salah satu komponen involusio adalah penurunan fundus uteri. Di samping involusi, terjadi juga perubahan-perubahan penting yakni laktasi dan gangguan laktasi merupakan salah satu penyebab penurunan fundus uteri terganggu (Hanifa, 1999).
Apabila proses involusi ini tidak berjalan dengan baik maka akan timbul suatu keadaan yang disebut sub involusi uteri yang akan menyebabkan terjadinya perdarahan yang mungkin terjadi dalam masa 40 hari, hal ini mungkin disebabkan karena ibu tidak mau menyusui, takut untuk mobilisasi atau aktifitas yang kurang (Hanifa, 1999).
Berdasarkan catatan rekam medis di Ruang…….RSIA Puri Bunda Denpasar, masih didapatkan kasus sub involusi uteri sebanyak ……..kasus dari ….. pasien dalam waktu 6 bulan ( ….. - ……. 200…) dan hal ini salah satunya disebabkan karena ibu tidak mau menyusui akibat kondisi ibu dan bayinya yang tidak memungkinkan atau pengetahuan ibu yang kurang mengenai pemberian ASI. Hal ini mempunyai dampak yang berbahaya terhadap jiwa ibu karena dapat menimbulkan perdarahan.
Masa nifas hari pertama adalah masa kritis yang rentan sekali terjadi perdarahan, karena kontraksi uterus yang lemah akibat berkurangnya kadar oksitosin yang di sekresi oleh kelenjar hipofise posterior, maka asuhan masa nifas pada masa ini sangat di perlukan. Salah satu merangsang oksitosin adalah dengan cara rangsangan pada puting atau menyusui. Diperkirakan bahwa 60 % kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama yang sebagian basar disebabkan karena perdarahan post partum (Abdul Bari, 2000). Berdasarkan fenomena diatas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang pengaruh menyusui terhadap percepatan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum.

B. Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh menyusui terhadap percepatan penurunan fundus uteri pada ibu post partum hari pertama dan kedua ?

C. Tujuan Penelitian
1. Umum :
Untuk mengetahui pengaruh menyusui terhadap percepatan penurunan fundus uteri pada ibu post partum hari pertama dan kedua.
2. Khusus :
a. Mengetahui percepatan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum yang menyusui hari pertama dan kedua.
b. Mengetahui percepatan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum yang tidak menyusui hari pertama dan kedua.
c. Membandingkan percepatan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum yang menyusui dan tidak menyusui hari pertama dan kedua.
d. Menganalisis pengaruh menyusui terhadap percepatan penurunan tinggi fundus uteri pada ibu post partum hari pertama dan kedua.



D. Manfaat penelitian
1. Bagi ibu
Memberi pedoman bagi ibu atau masukan bahwa menyusui dapat berfungsi untuk mempercepat involusio uterus.
2. Bagi tenaga kesehatan
Menambah informasi atau pengetahuan tentang menyusui agar dapat memberi edukasi pada pasien.
3. Bagi penelitian yang akan datang
Dapat meneruskan penelitian tentang menyusui terhadap percepatan penurunan tinggi fundus uteri.
4. Bagi institusi
Dapat menambah kepustakaan atau literatur tentang manfaat menyusui terhadap percepatan penurunan tinggi fundus uteri.

1 komentar: